-->

Penjelajahan samudra

Sebelum terjadinya penjelajahan samudra oleh bangsa Eropa, di Eropa terjadi suatu peristiwa bersejarah, yaitu jatuhnya Kota Konstantinopel ke tangan Kesultanan Turki Usmani pada saat terjadinya perang salib.

Kota Konstantinopel adalah Ibu Kota kekaisaran Romawi Timur (sekarang bernama Istambul), Kota yang makmur tempat yang dijadikan jalur perdagangan antara penjual rempah-rempah dari timur dengan bangsa Eropa.

Telah kita ketahui, sebelum terjadinya perang dunia, Nusantara (disini Indonesia saya sebut sebagai Nusantara karena pada saat itu Indonesia masih berbentuk kerajaan yang banyak dan berdiri sendiri-sendiri) telah melakukan kerjasama dengan bangsa lain dalam berbagai hal seperti perdagangan, keagamaan dan lain-lain. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya agama Hindu-Budha yang berasal dari India di Nusantara.
Hal ini membuktikan bahwa banyaknya bangsa lain melakukan kerjasama dengan Nusantara, tidak menutup kemungkinan bahwa banyak bangsa lain datang ke Indonesia untuk menukar rempah-rempah dengan barang dari negara masing-masing seperti kain, guci, kalung dll.
Lalu ketika mereka mendapatkan rempah-rempah, dibawalah rempah-rempah itu ke kota Konstantinopel untuk dijual ke bangsa Eropa.

ketika Kota Konstantinopel jatuh di tangan Kesultanan Turki Usmani, Sultan yang memimpin Kesultanan Turki Usmani pada saat itu, yaitu Sultan Muhammad Al Fatih memerintahkan penutupan jalur perdagangan Laut Tengah bagi orang-orang Eropa. Penutupan tersebut memaksa bangsa Eropa untuk mencari sendiri tanahsumber dari rempah-rempah yang mereka butuhkan.
Rasa ingin mencari tanah rempah-rempah tersebut mendorong pesatnya ilmu pelayaran di Eropa. Seperti di Portugis misalnya, banyaknya pengetahuan dan pengalaman para pelautnya serta kemajuan teknologi di bidang pelayaran yang menggantikan tenaga manusia dengan sistim layar , membuat orang-orang Portugis andal dalam pelayaran dan menjadi negara pertama yang memulai penjelajahan samudra untuk mencari tanah rempah-rempah.




Portugis memulai penjelajahan yang dipimpin oleh Bartholomeus Diaz (1486) dengan menyusuri Pantai barat Afrika dan tiba Tanjung Harapan. Namun Diaz terpaksa kembali ke Portugis karena cuaca yang tidak bersahabat dan pemberontakan awak kapalnya akibat depresi.
Penjelajahan kedua dipimpin oleh Vasco Da Gama (1497) yang berhasil berlabuh di India barat dan mendirikan kantor dagang di Goa, India.
Panglima perang Portugis, Alfonso De Albuquerque yang ikut serta dalam pelayaran Vasco Da Gama mendapatkan Informasi dari orang India prihal asal Rempah-rempah yang ada di India mulai mengutus Diego Lopez De Sequeira melakukan ekspedisi dan singgah di Malaka (1509), namun mendapatkan perlawanan dari Malaka sehingga peperangan tidak bisa dihindari.
Ketika Malaka telah dikuasi oleh Portugis, Meraka tidak memperoleh apa yang mereka cari, yaitu rempah-rempah. Ternyata Malaka hanya tempat transit para pelaut yang menjual rempah-rempah. Portugis mulai menjelajah lautan kembali hingga akhirnya sampai di Maluku.

Keberhasilan Portugis membuat Spanyol ikut serta dalam penjelajahan samudra. Dipelopori oleh Christopher Columbus yang mempunyai keyakinan dapat menemukan rute terpendek ke arah timur dengan cara menyebrangi samudera Atlantik dan sampai lah ia di San Salvador yang ia kira adalah India, padahal bukan (ini awal mula suku di Amerika disebut sebagai suku Indian). Sampai akhir hayatnya, ia tetap yakin bahwa benua Amerika yang ia singgahi adalah India. Misi mencari rempah-rempah tidak pernah pudar, pada masa kekuasaan Charles V, di utuslah Ferdinand Magellan Untuk mencari Maluku. Namun Magellan hanya mampu sampai di Filipina karena ia terbunuh saat perang melawan pribumi Filipina. Penjelajahan dilanjutkan oleh anak buah Magellan, yaitu Sebastian Del Cano dan sampai pada Maluku, namun di tentang oleh Portugis yang terlebih dahulu menguasai Maluku hingga mengharuskan paus turun tangan dan membuat perjanjian Saragosa. Yaitu perjanjian antara Spanyol dan Portugis dimana kekuasaan Spanyol membentang dari Meksiko ke arah barat hingga Filipina dan Portugis dari Brazil ke arah timur hingga ke maluku. Perjanjian ini membuat Spanyol harus pergi dari Maluku.

Setalah Portugis dan Spanyol, muncul lah Belanda yang ikut serta dalam penjelajahan samudra. Belanda yang sebelumnya bagian dari kekuasaan Spanyol melakukan perang kemerdekaan dan terlepas dari Spanyol. Akibat perang tersebut Belanda kekurangan pasokan rempah-rempah dan mengharuskan Belanda ikut mencari pasokan rempah-rempah di timur.
Dibawah pimpinan Cornelis De Houtman, Belanda tiba di Banten. Namun tidak berlangsung lama karena Belanda menginginkan keuntungan yang besar di pihak Belanda dan ditolak oleh penguasa Banten sehingga Belanda menembaki kota Banten. Sikap Belanda ini menyebar ke seluruh pesisir Utara Jawa dan membuat Belanda susah menjalin hubungan dagang dengan Nusantara, namun Belanda tetap mendapatkan Rempah-rempah yang banyak dan pulang kembali ke Belanda.
Ekspedisi kedua dipimpin oleh Jacob Van Neck, Waerwijick dan Heemskerck yang tiba di Banten dan diterima baik oleh penguasa setempat karena sikap Belanda yang mulai bersahabat. Sikap baik Belanda ini pula yang membuat Belanda dapat sambutan baik di berbagai daerah lain seperti Tuban, Maluku dll sehingga ketika kembali ke Belanda, Belanda mendapatkan Rempah-rempah yang banyak dan keuntungan yang sangat besar. Untuk mengantisipasi persaingan antara pedagang belanda, Johan Van Oldenbarneveet mengusulkan untuk dibentuk Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau persekutuan dagang Hindia Timur pada tahun 1602.

Tak ingin tertinggal, Inggris ikut juga datang ke Nusantara. Dipimpin oleh Francis Drake (1579) ia berhasil berlabuh di ternate. Sebenarnya banyak juga wilayah Nusantara yang di datangi oleh Inggris, seperti sir James Lancaster yang mendatangi Aceh dan banten, sir Henry Middleton yang mencapai ternate, tidore, Ambon, dan Banda. Namun Belanda yang telah menguasai Nusantara mengusir Inggris dan membuat Inggris menarik pasukannya dari Nusantara dan lebih mengalihkan perdagangan di Asia bagian lain seperti India dan cina.


Advertisement
Penjelajahan samudra